Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

BURUNG MANYAR: Cara Merawat Agar Sehat dan Rajin Berbunyi (gacor)

Suhu X
Jumat, 28 Desember 2018

Burung manyar akan mudah kita temukan di kawasan pedesaan yang memiliki lahan pertanian yang masih luas atau juga di pinggiran hutan. Burung manyar ini termasuk dalam kategori keluarga Ploceidae, dan Burung Manyar adalah burung pemakan biji-bijian.

Keberadaan burung manyar ini menjadi populer setelah  diketahui bahwa Burung ini memiliki suara kicauan yang bagus, bahkan burung manyar ini bisa meniru suara kicauan dari burung yang lain.

Bagi Anda yang memiliki burung manyar dan menginginkan burung Manyar anda selalu sehat dan rajin berbunyi, maka perawatan yang tepat sangatlah dibutuhkan.
Perlu Anda ketahui bahwa ada tiga spesies burung manyar yang dikenal di Indonesia, yaitu manyar tempua, manyar jambul, dan manyar emas.

Dari ketiga spesies burung tersebut, burung manyar tempua dan manyar jambul lah yang paling banyak diminati dipelihara.

BURUNG MANYAR: Cara Merawat Agar Sehat dan Rajin Berbunyi (gacor)

Merawat burung manyar sangat mudah sekali, yang perlu anda perhatikan dalam perawatannya adalah kebutuhan gizinya, Disamping itu kelengkapan protein hewani yang berasal dari pakan tambahan/extra fooding (EF).

Burung manyar memang dikenal sebagai burung pemakan biji-bijian, akan tetapi burung manyar memiliki karakter yang berbeda dari burung finch yang sama-sama pemakan biji-bijian. Di samping mengkonsumsi biji-bijian, burung manyar juga sangat menyukai beberapa jenis serangga. Jadi, bagi anda yang dalam perawatan burung manyar menginginkan hasil yang maksimal, maka berilah burung manyar konsumsi serangga tiap harinya, karena burung manyar juga membutuhkan EF (extra fooding) berupa serangga hidup.

Ada beberapa jenis serangga yang sangat disukai burung manyar, diantaranya adalah jangkrik kecil, kroto, ulat hongkong, rayap atau laron. Untuk pemberian makan dari jenis serangga tersebut tentunya berbeda-beda, baik dalam waktu dan porsi yang bervariasi, misalnya:

  • Pagi hari sekitar jam 4.30 (ba'da subuh) ketika burung dikeluarkan untuk diembunkan, berilah 1 sendok teh kroto. Berikan kroto yang masih dalam bentuk segar atau masih hidup, atau diberi campuran parutan buah apel seperti halnya yang biasa diberikan kepada burung ciblek atau burung tladeka. 
  • Setelah matahari mulai terbit (kira-kira jam 6.30), berikan 2-3 ulat hongkong. Setelah dimandikan dan sedang diangin-anginkan, berikan lagi 2-3 ekor jangkrik kecil. 
  • Setelah semua aktivitas di atas sudah dilakukan, waktunya memberikan/menyajikan biji-bijian atau sayur-sayuran sebagai pakan burung manyar hingga sore hari. Lakukan pemasteran dengan menggunakan suara burung yang sesuai, misalnya suara burung pronjak, kenari,  wingko, ciblek, blackthroat, gelatik, dan sebagainya. 
  • Di waktu sore hari sebelum burung dimasukkan, beri 1 ekor ulat hongkong dan 1 ekor jangkrik. Setelah itu, burung dibiarkan beristirahat hingga esok hari.

Proses penjinakan burung manyar


Kebanyakan burung manyar yang dijual di pasar Kondisinya masih liar/giras, sehingga perlu adanya proses penjinakan terlebih dulu.

Penjinakan burung manyar bisa kita lakukan dengan cara memandikannya hingga basah kuyup seluruh tubuhnya, bisa dengan cara disemprot atau di celupkan ke dalam air.

Setelah burung manyar basah kuyup, gantunglah/taruhlah di tempat yang rendah yang sekiranya banyak dilalui manusia.
Ketika waktu istirahat di sore hari, gantunglah sangkar burung manyar di ruangan keluarga atau ruangan yang penuh dengan aktivitas keluarga.

Sebenarnya burung manyar ini burung yang mudah beradaptasi dengan manusia. Bisa kita perhatikan dari perilaku burung manyar liar. Sekitar tahun 90-an, kita masih bisa melihat keberadaan burung manyar di halaman/pekarangan rumah kita tanpa merasa terganggu oleh aktivitas manusia.

Sekarang ini, populasi burung manyar di alam liar kini memang semakin berkurang dan menipis. Banyak lahan pertanian/perkebunan yang dulu menjadi tempat bercengkrama burung manyar, kini sepi dari keberadaan burung manyar. Atau bahkan banyak lokasi yang dulunya pertanian/perkebunan menjadi rumah-rumah penduduk

Karena itu, sebelum populasi burung manyar benar-benar habis di alam liar, yuk, kita lestarikan dengan cara membudidayakannya atau menangkarnya.